Kamis, 05 Juni 2014

Log Sonik



Gambar 1. Perlengkapan Logging


Log sonik adalah log yang menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan/dipancarkan kedalam formasi sehingga pantulan suara yang kembali diterima oleh receiver. Waktu yang diperlukan gelombang suara untuk sampai ke receiver disebut “ interval transit time” atau ∆t. Besar atau kecilnya ∆t yang melalui suatu formasi tergantung dari jenis batuan dan besarnya porositas batuan serta isi kandungan dalam batuan (Harsono, 1997).

Log sonik mengukur kemampuan formasi untuk meneruskan gelombang suara. Secara kuantitatif, log sonic dapat digunakan untuk mengevaluasi porositas dalam lubang yang terisi fluida, dalam interpretasi seismik dapat digunakan untuk menentukan interval velocities dan velocity profile selain itu juga dapat dikalibrasi dengan penampang seismik. Secara kualitatif dapat digunakan untuk mendeterminasi variasi tekstur dari lapisan sand-shale. Log ini juga dapat digunakan untuk identifikasi litologi, mungkin juga dalam penentuan batuan induk, kompaksi nornal, overpressure, dan dalam beberapa kasus dapat digunakan untuk identifikasi rekahan (fractures) (Rider, 1996)

Log sonik merupakan log yang digunakan untuk mendapatkan harga porositas batuan sebagaimana pada log densitas dan log netron. Log sonik menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan / dipancarkan ke dalam formasi hingga ditangkap kembali oleh receiver.

Kecepatan suara melalui formasi batuan tergantung terutama oleh matriks batuan serta distribusi porositasnya. Kecepatan suara pada batuan dengan porositas nol dinalakan kecepatan matriks

Sonik log digunakan untuk mengukur porositas batuan formasi dengan cara mengukur interval transite time, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh gelombang suara untuk merambat didalam batuan formasi sejauh satu feet.


Prinsip Kerja Log Sonik

https://geophysicsuinmalang.blogspot.com
Gambar 2. Perekaman Log Sonik
  1. Alat sonik mengukur kecepatan suara / sonik dalam formasi
  2. Transmitter memancarkan suatu “ pressure pulse” berfrekuensi 25 Hz
  3. Pulsa ini menghasilkan 6 gelombang, yaitu : Gelombang kompresional dan gelombang refraksi shear yang merambat dalam formasi. Dua gelombang langsung sepanjang sonde dan di dalam mud. Dua gelombang permukaan sepanjang dinding lubang sumur (Pseudo Rayleigh dan Stoneley)
  4. Laju / kecepatan gelombang – gelombang itu antara 4000 sampai 25 000 ft / sec tergantung pada litologi.
  5. Sebuah gelombang compressional merambat dari transmitter via mud ke formasi, lalu merambat dalam formasi, lalumerambat dalam mud lagi untuk mencapai receiver
  6. Transmitter memancarkan satu pulsa
  7. Suatu rangkaian electronic mengukur waktu dari pulsa ini sampai waktu dimana “the first negative excursion” dideteksi oleh near receiver
  8. Transmitter memancarkan satu pulsa lagi 
  9. Diukur waktu dari pulsa kedua sampai waktu dimana “the first negative excursion” dideteksi oleh far receiver.
  10. Beda antara kedua waktu tadi lalu dibagi dengan jarak antara receiver – receiver ( span ) sebesar dua ft menghasilkan formation transit times sec / ft ).m dalam microseconds / ft.
 
Gambar 3. Data Logging

0 komentar:

Posting Komentar